Review Sekolah Danlap Day 5
Sekolah danlap day 5 dilaksanakan secara luring di Kampus Cirebon, sekolah diawali dengan sesi lapangan yang dipimpin oleh Danlap Chomei dan diawasi oleh Danlap Sir Galahad, kemudian dilanjutkan dengan simulasi orasi yang dilakukan oleh para cadanlap dengan tema bunga kepribadian ditambah dengan sebuah studi kasus, dalam simulasi saya diberi studi kasus ketika ada satu kader yang tidak pernah mengikuti kaderisasi disitu saya sebagai danlap mencoba untuk menekankan nilai kekeluargaan pada para kader dimana kondisi idealnya adalah sebagai satu angkatan datang secara bersama, berproses bersama, dan pulang bersama, saya juga mensimulasikan proses berdialektika dengan para kader.
Kemudian sekolah berlanjut ke sesi materi, materi yang dibawakan adalah materi tentang teklap offline dan mata acara esensial yang diisi oleh Danlap Sir Galahad. Sekilas tentang kaderisasi di HMP PL ITB Komisariat, dimana terdiri dari dua fase yakni MPAMK dan MPAK. MPAMK merupakan fase pengenalan dan penanaman nilai mengenai keplanologian dan himpunan dan MPAK merupakan fase pembuktian.
Koordinator lapangan merupakan sosok penting dalam keberjalanan kaderisasi, korlap bertugas menyusun jalur komando yang diterapkan di lapangan, mengawasi kinerja mentor, medik, tadis dan komandan lapangan, menyusun teknis lapangan MPAMK dan MPAK, menetapkan SOP panitia dan pendefinisian flow, dan turut serta memastikan keberterimaan materi di lapangan. Adapun beberapa hal yang disusun oleh korlap adalah teknis lapangan, pendefinisian flow, dan SOP panitia.
SOP panitia dan warga harus berbeda karena masing-masing memiliki peran yang berbeda, selanjutnya pendefinisian flow meskipun sering dianggap remeh, flow sejatinya merupakan nyawa dari rangkaian acara kaderisasi, supaya meninggalkan kesan atau memberi ketegangan karena hal ini sangat berguna untuk memudahkan penurunan nilai kepada para kader, terdapat enam komponen pada pendefinisian flow yaitu eye contact, intonasi, mimik wajah, pergerakan barikade, gestur tubuh, dan kecepatan mobilisasi, pendefinisian flow harus dibuat bedasarkan analkon peserta sehingga membutuhkan diskusi dengan divisi mamet.
Kemudian terdapat flow shift yang terjadi ketika peserta membuat kesalahan atau memberikan performa yang tidak baik, adapun bisa terjadi kondisi dimana peserta menunjukkan performa yang baik flow bisa turun tetapi tidak bisa lebih rendah dari flow awal, dalam penggunanya flow shift biasanya menggunakan kode-kode seperti menarik lengan jahim, posisi tangan, atau menggunakan resleting. Teknis Lapangan adalah pendetailan dari Rundown, yang disusun untuk menjadi petunjuk atau guideline dalam suatu day kaderisasi yang biasanya dibuat oleh korlap dibantu oleh danlap, perlu diperhatikan untuk alur koordinasi jangan semuanya langsung diberikan ke korlap tetapi bisa dibagi ke danlap sebelum meneruskan ke korlap, seorang danlap juga bisa memutuskan sebuah keputusan ketika ada dalam kondisi tidak bisa berkomunikasi dengan korlap, untuk mempermudah alur koordinasi panitia yang memiliki peran penting dan akan melakukan koordinasi ditempatkan di belakang barikade. Selanjutnya terdapat mata acara esensial yaitu penarikan komitmen, opening, sesi danlap, pengabdian masyarakat, sidang angkatan, long march, forum angkatan, bonding jahim, dan pelantikan.
Komentar
Posting Komentar