Review Sekolah Danlap Day 6

Sekolah danlap day 6 diadakan secara luring di Kampus Cirebon yang dipimpin oleh danlap chomei, sekolah diawali dengan sesi danlap namun berbedan dengan day-day sebelumnya pada kali ini materi langsung disampaikan pada sesi danlap tanpa turun untuk melakukan sesi materi, materi yang pertama dibahas adalah mengenai makna danlap di dalam hmp danlap terbagi menjadi dua yaitu danlap osjur dan danlap himpunan, danlap osjir memiliki tugas untuk memimpin keberjalanan acara sesuai dengan visi misi ketua osjur, sedangkan danlap himpunan berperan untuk menurunkan nilai-nilai himpunan bedasarkan AD/ART. 

Selanjutnya sekolah membahas mengenai nilai-nilai hmp, nilai memiliki arti sebagai sesuatu yang dianggap benar oleh suatu lembaga atau organisasi, di hmp sendiri nilai terbagi menjadi dua yaitu profil dan budaya, profil merupakan hal yang harus dipenuhi anggota hmp, pada mpak profil diturunkan menjadi sub profil dan kembali diturunkan terus menerus hingga menjadi materi dan metode. HMP juga memiliki asas yang menjadi landasan dari nilai-nilai HMP yaitu kemahasiswaan, keahlian, dan kekeluargaan. Bedasarkan AD/ART profil terbagi menjadi tiga haluan yaitu AD/ART, kurikulum PWK, dan arahan badan pengurus. 

Sedangkan budaya adalah sesuatu yang dilakukan terus menerus secara turun temurun, tetapi dalam keberjalanannya budaya harus melalui proses berfikir, untuk memastikan bahwa budaya tersebut masih relevan untuk dilakukan, contoh dari budaya adalah sebutan warga bagi anggota hmp yang merupakan eksklusifitas hmp dari himpunan lain, kemudian contoh lainnya adalah hearing, kemudian contoh budaya yang sudah tidak digunakan karena sudah tidak relevan adalah kaderisasi fisik yang dilakukan pada masa ketika himpunan dilakukan secara diam diam karena illegal.

Seorang danlap harus memiliki tiga hal berikut, yang pertama adalah orang yang akan dipimpin kita harus mengenali siapa yang akan kita pimpin untuk menentukan metode yang pas yang akan diterapkan nantinya, kemudian kita harus memiliki kepercayaan dari orang yang akan kita pimpin, yang akan menyerahkan dirinya kepada kita untuk kita arahkan atau kita bentuk, dan yang terakhir adalah kapasitas untuk menjadi seorang pemimpin, seorang komandan yang tidak memiliki kemampuan akan menjadi seperti tong kosong yang nyaring bunyinya dan akan terbawa oleh arus dan mudah disetir.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku The Art of War - Sun Tzu

Peran Komandan Lapangan

Review Sekolah Danlap Day 5